Nam Taemin menghela napasnya tatkala anna terlalu banyak berpikiran jauh padahal ini saja belum terselesaikan. "Pergi kemana anna— ssi, aku akan di sini sampai kamu meminta aku yang pergi," ucap Nam Taemin.
"Kenapa aku?" lirih nya lagi. Nam Taemin berdecak hingga ia menyimpan kembali kapas yang sudah keburu kering kalau anna belum juga menyodorkan lengan nya. Mematap atensi Hugom cengeng tukang ngamuk itu.
"Karena aku menyukaimu, harus berapa kali aku bilang? Masih belum juga terlihat olehmu?" tanya Nam Taemin kesal. Ia kemudian menggerakan torso untuk lengan anna. Walau malah jari kelingking yang anna sodorkan di depan wajah Nam Taemin.
Pria tersebut menaikan satu alis untuk sesuatu yang sangat tidak jelas ini. "Janji, kamu enggak bakal pergi kemana-mana kalau bukan aku yang usir," ucap anna. Nam Taemin mengangguk cepat.