Namanya Azka Surya Kencana. Ia berusia 19 tahun, sama seperti Chio Ia kini sedang menempuh pendidikan perguruan tinggi di salah satu kampus swasta yang ada di Jakarta mengambil jurusan Manajemen Bisnis. Bukan tanpa sebab Ia mengambil jurusannya itu karena paksaan sang Ayah agar bisa melanjutkan perusahaan Ayahnya nanti. Berbeda dengan Chio yang selalu mendapatkan kasih sayang dari Ibu mereka, Azka selalu mendapatkan kekerasan dari sang Ayah.
Ayahnya selalu mendidik dirinya dengan sangat keras yang berimbas dengan sifat dan wataknya yang keras kepala dan cenderung pembangkang. Alkohol, rokok, balapan liar telah menjadi sebuah gaya hidup yang wajib ada dalam hidupnya. Seringkali terjadi pertengkaran di antara Azka dan juga Ayahnya. Azka hanya ingin satu hal yaitu sebuah kebebasan.
Akhir-akhir ini hubungannya dengan Chio mulai membaik setelah sempat terjadi kegagalan dalam komunikasi, bahkan mereka berjanji akan bertemu setelah lulus kuliah nanti. Karena kalau boleh jujur Ia juga sangat merindukan adik manisnya itu. Tidak banyak yang tahu jika Azka bekerja sampingan sebagai seorang pembunuh bayaran yang sangat handal kemampuannya meretas sesuatu membuatnya sangat mudah dalam melancarkan setiap aksinya itu.
Namun hal ini juga yang membuatnya menjadi buronan para mafia yang membahayakan nyawanya sendiri.
***
"Maaf aku tidak bisa menerima perasaanmu kepadaku Chio, kita berdua terhubung dalam ikatan saudara dan kita sama-sama laki-laki. Jika suatu saat aku mati, aku minta tolong untuk mencari siapa pembunuhku. Kuharap kita bisa bertemu lagi dikehidupan selanjutnya."