Lisna POV
Ku baca kembali lembaran dari diary usang ku. Diary yang ku tulis kala ku masih duduk di bangku sekolah dahulu. menyelami memory otak yang menggambarkan history antara kau dan aku, menceritakan kisah bagaimana kau mendapatkan kontak ku, lucu itulah kesan ku.
-*-*-*-
Author POV
Mei 2019, Limbangan
Lisna memandang ponsel dan bukunya dengan tajam, merasa kesal dengan tugas sekolah yang seambrek tidak kelar - kelar. Capek menulis diapun berbaring di kasurnya. Membuka story temannya di aplikasi whatsapp. Tertarik dengan nomor yang di posting oleh temannya. Dia pun mengirim pesan.
VitaMbol : 'Membalas status, Ay bagi kontaknya`
Setelah terkirim Lisna mendengarkan musik sembari membaca novel hingga getaran dan suara ponselnya mengalihkan perhatiannya.
SariNdut : 'Membagikan Kontak`
VitaMbol : 'Thank you`
SariNdut : 'Sama - sama`
Setelah saling berbalas pesan dengan temannya Lisna bangun dari tidurannya dan melanjutkan mengerjakan tugasnya yang seambrek. Malam semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul 9.00 PM ketika Lisna menyelesaikan tugasnya. Melanjutkan berbaring di tempat tidur tanpa melepaskan kaca mata yang sedari tadi bertengger apik di hidungnya.
Lisna mendengarkan musik sambil membuka aplikasi whatsapp, siapa tahu ada hal penting yang akan disampaikan oleh temannya. Meski kenyataannya hanya chat tak penting dari pacarnya yang sungguh membuatnya kesal berlarut - larut. Merasa malas membalas chat dari pacarnya dia pun ingat hila tadi mendapat kontak dari temannya.
VitaMbol : 'Tc, Save yuu Lisnavita`
Riko : 'Oke`
VitaMbol : 'Intro`
Riko : 'Riko, Intro back`
VitaMbol : 'Lisnavita, Kedungboto`
Riko : 'Oh, kayaknya kamu yang sering ke bascamp ya?`
VitaMbol : 'Kok tahu?`
Riko : 'Iyalah, kan cuma kamu cewek yang sering ke bascamp`
VitaMbol : 'Hahaha bohong pasti, mereka juga sering membawa pacar masing - masing ke bascamp kan?`
Riko : 'Hahaha iya sih.`
Saling berbalas pesan dengan teman barunya Lisna merasa asik, Bahkan meski terkadang terganggu dengan telvon juga chat dari pacarnya Lisna tetap mencuekki pacarnya itu. Dia tetap asik berbalas dengan teman barunya itu. Entah apa yang membuatnya tak bisa jatuh cinta kepada pacarnya. Yah seperti layaknya lagu yang berkata aku punya ragamu tapi tidak hatimu. Mungkin itu yang dirasakan oleh pacarnya Lisna.
karena terlalu asik berbalas pesan dengan teman barunya ia sampai lupa waktu. Dia tak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 PM. Hingga pada akhinya ia melihat jam yeng tertera di layar ponselnya. Sedikit terkejut, pada akhirnya dia berpamitan kepada teman barunya.
VitaMbol : 'Oh ya Ko, ini sudah larut malam. Aku pamit tidur dulu ya.`
Riko : 'Baiklah, selamat malam.`
Setelah mengirim emoticon dia meletakkan ponselnya di atas meja. melepas kaca matanya dan mulai tenggelam di alam bawah sadarnya. Mulai memasuki dunia mimpi yang selalu di dambakannya.
-*-*-*-
Dua minggu berlalu, Lisna di suruh pergi ke sekolahnya untuk mengumpulkan tugas. diapun mampir ke bascamp yang notabene nya berada di dekat dengan sekolahnya. Sedikit terkejut karena sekarang bascamp tak saramai dulu.
Dulu di bascamp penuh dengan orang - orang yang penuh dengan canda tawa, lelucon yang meski garing tapi di situlah lucunya. Perkumpulan teman yang pada awalnya hanya sehobi kini menjadi teman. yah merasa sepi dia pun bertanya pada ibu bascamp dimana pacarnya pergi. ya betul pacarnya adalah putra dari pemilik bascamp ini.
"Ouh dia sedang memancing. sedari pagi dia belum pulang karena asik memancing." Kata ibu pemilik bascamp. Lisnapun hanya mengangguk paham. Lisna duduk manis di teras depan bascamp. Ya sesungguhnya bascamp adalah rumah biasa. Tapi banyak anak yang berkumpul dengan alasan sehobi lah atau sekadar mencari alasan yang tak pasti. Lisna pun membuka ponselnya. Membuat story di aplikasi whatsapp hingga sebuah chat masuk.
Riko : 'Di bascamp?`
VitaMbol : 'Kok tahu?`
Riko : 'Iya lah aku hafal dengan tempat - tempat dan orang - orangnya di bascamp.`
VitaMbol : 'Hahaha iya deh percaya.`
Kembali Lisna merasa asik dengan topik yang di bahas dalam chattingannya. Saling berbalas pesan dan bercanda gurau. Hingga waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 AM. Lisna menyudahi chatinggannya dan berpamitan kepada pemilik basecamp.
"Bulek, aku pulang dulu. Ibu sama bapak di rumah. takutnya akan ada masalah nanti."
"Iya hati - hati di jalan."
Sesampainya di rumah Lisna menganti pakaiannya menjadi pakaian rumahan. Menulis cerpen di sebuah buku catatan. menuangkan segala ide yang terasa tumpah ruah dalam otaknya.
-*-*-*-
BEBERAPA HARI KEMUDIAN
Lisna memainkan ponselnya. Menggeser - geser beranda instagramnya. Sekadar mencari informasi tentang info lomba cerpen atau puisi. Hingga akhirnya ia mendapat ide dan langsung mencatatnya. setelah terkumpul beberapa puisi tangannya mulai lelah dan pinggangnya pun mulai pegal.
Akhirnya Lisna membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Sekadar mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya tanpa terasa dirinya hampir tertidur. Hingga getaran ponselnya mengejutkannya. Dia lupa jika sedari tadi ponselnya dia mode silent. Membuka ponselnya, akan tetapi yang tertera di layar ponselnya merupakan pesan baru dari nomor tak di kenal.
Tiyan Kriwel : 'Test Contact`
VitaMbol : 'On`
Tiyan Kriwel : 'Save Tiyan Kriwel`
VitaMbol : 'Dapat nomorku dari siapa?`
Tiyan Kriwel : 'Riko`
VitaMbol : 'Ouh`
Tiyan Kriwel : 'Intro dong`
VitaMbol : 'Lisnavita, biasa di panggil Mbol atau Memel. seenaknya yang manggil.`
Tiyan Kriwel : 'Alamat rumahmu dimana?`
VitaMbol : 'Kedungboto, Kalau kamu?`
Tiyan Kriwel : 'Sorog.`
VitaMbol : 'Mana itu?`
Tiyan Kriwel : 'Tahu Mbaon Suruhan?`
VitaMbol : 'Iya tahu, Memang kenapa?`
Tiyan Kriwel : 'Ya di situ Sorog berada.`
VitaMbol : 'Oalah`
Mereka saling berbalas pesan. Saling mengenal meski sekadar lewat chattingan. Bercanda gurau yang kadang terseling lelucon garing. mencari tahu banyak hal dari masing - masing. Entah sekadar menyeleksi sebagai teman atau akan kecocokan lain itu Tuhan yang menentukan.
Waktu Berlalu. Lisna saling berbalas chattingan dengan Tiyan hingga tak sadar bila waktu sudah memasuki senja. Bahkan langit pun sudah kejingga - jinggaan membias menembus jendela kamarnya.
VitaMbol : 'Eh kayaknya udah sore sekali. Aku pamit mau mandi. Kita lanjut chatting nanti habis Isya' ya.`
Tiyan Kriwel : 'Loh kenapa kok habis Isya', Habis Maghribkan juga bisa.`
VitaMbol : 'Oh tentu tidak, Sebab sehabis Maghrib aku harus mengajari anak kecil ngaji.`
Tiyan Kriwel : 'Yah baiklah.`
Setelahnya Lisna mandi, mengambil mukena dan pergi ke mushola. Memulai mengajari anak - anak kecil mengaji dan setelahnya dia sendri mengaji. Ketika suara adzan Isya' berkumandang dia menghentikan kegiatan membacal Al - Qur'annya dan melanjutkan aktivitas selanjutnya.
-*-*-*-
Lisna POV
Mengingat awal mula kita saling berbicara adalah ketika kamu pertama kali mengirimiku chat sebagai tanda pengenalan. Sebab kala itu pada awalnya kita saling mengenal dari katanya bukan nyatanya. Yang mungkin ketika katanya berkumandang akan ada sedikit tambahan. Karena katanya adalah ibarat kita memasak sayur, ketika kurang pedas kita tambah cabai, ketika kurang asin kita tambah garam dan ketika kurang manis kita tambah gula. Itulah dasar dari katanya.