namaku Michiko aku lahir di kota Tokyo. aku merupakan seorang anak indigo yang memiliki kemampuan khusus. ya kemampuan khusus ku itu yaitu aku bisa melihat makhluk tak kasat mata dan merasakan energi mereka. aku pun bisa berkomunikasi dengan mereka dan tahu kehadiran mereka. dengan kemampuan ku ini, pamanku pun merekrut ku untuk bergabung dengannya menjadi pemburu hantu. pamanku merupakan seorang pemuka agama yang selalu ditugaskan untuk mengusir roh jahat yang merasuki tubuh manusia maupun yang menempati rumah rumah.
aku memliki seorang teman yang ikut membantu ku dan pamanku dalam mengusir roh jahat. dia adalah temanku namanya Yoshimura. Yoshimura merupakan seorang anak yatim-piatu, ia hidup sebatang kara dan oleh sebab itu ia memutuskan untuk ikut bergabung dengan organisasi pamanku untuk menghilangkan rasa kesepiannya.
aku merasakan ada aura yang aneh ketika memasuki sekolah baruku, SMA Fujiyama. aku merasa seperti ada seseorang yang terus memantau ku dari kejauhan dan mengikuti diriku dan Yoshimura.
"tolong bebaskan aku, berikan kami keadilan" sebuah suara terdengar di telingaku. aku melihat disekitar ku namun tak ada orang lain kecuali Yoshimura yang saat ini ada di depan ku. seorang gadis kecil dengan rambut berkepang dua datang menghampiri ku sambil memeluk sebuah boneka Teddy bear yang terlihat lusuh. dalam benakku aku sudah yakin bahwa dia bukanlah manusia.
"apa yang kamu inginkan, kenapa kamu mengikuti ku dan temanku" tanyaku.namun anak itu tidak menjawab ia pun memegang tangan ku dan aku seperti bisa melihat kejadian masa lalu ditempat ini. namun, semua kejadian itu berlangsung cepat hingga membuatku bingung tak tahu harus bagaimana, yang ku ingat terakhir kali adalah sebuah teriakan dan aku melihat ada seorang gadis bermata merah seperti Ruby yang sedang tertawa mengerikan. arwah anak kecil yang memegang tanganku ini memiliki maksud yang baik, ia ingin memberitahukan bahwa aku dan Yoshimura harus berhati-hati berada di sekolah ini, terutama dengan gadis bermata merah.
"aku harus pergi dari sini, aku tidak ingin ketahuan olehnya. saran ku sebaiknya kau dan temanmu itu berhati-hatilah terlebih terhadap gadis bermata merah Semerah Ruby itu" kata gadis kecil itu lalu kemudian dia pun menghilang.
"ada apa Michiko, kau baik-baik saja?" tanya Yoshimura.
"aku baik-baik saja" kataku. lalu kami pun pergi masuk kedalam kelas. dalam perjalanan kami berpapasan dengan gadis berambut abu-abu yang memakai kacamata sambil membawa setumpuk buku. gadis itu menubruk Yoshimura, alhasil Yoshimura pun membantu gadis itu untuk memungut buku yang terjatuh itu. namun, saat aku melihat matanya 'deg' jantungku berdetak cepat.
gadis dengan mata merah Semerah Ruby yang diceritakan oleh arwah anak kecil tadi.
"maaf aku tidak sengaja" kata Yoshimura.
"tidak apa-apa, terimakasih sudah membantuku kalau begitu aku permisi dulu" katanya.
"Michiko dia cantik ya" kata Yoshimura.
"apa kau tertarik padanya" tanyaku.
" iya aku tertarik pada gadis itu saat pandangan pertama" kata Yoshimura.
"kalau dia bukan manusia bagaimana, apa kau masih ingin dengannya" kataku.
"mana mungkin dia hantu, kau ini ada-ada saja. mungkin inilah efek karena kau sering ikut pamanmu berburu hantu, jadi semua orang kau anggap hantu" kata Yoshimura.
aku diam tak menanggapi omongan Yoshimura lebih dalam lagi. percuma menjelaskan hal yang tidak nampak kepada Yoshimura, karena dia tidak akan percaya jika hal itu tidak nyata didepannya. namun, aku yakin bahwa gadis abu-abu itu bukanlah manusia, aku bisa merasakan energi supranatural yang besar dalam diri gadis itu. terlebih lagi warna mata gadis itu, sama persis seperti gadis yang diceritakan oleh arwah anak kecil tadi.
ada apa ini, sebenarnya kejadian apa yang terjadi di SMA Fujiyama ini. sekolah ini memang bagus, tetapi menyimpan kisah yang sangat misterius.
mata Semerah Ruby itu sangat berbahaya, itu mirip seperti mata jinkininki. aku sangat penasaran, tentang masa lalu yang ada di sekolah ini. arwah anak kecil itu juga meminta tolong agar aku bisa membebaskan jiwanya. apakah pernah ada pembantaian di sekolah ini. ini masih menjadi teka-teki buatku.