Sungguh sesak rasanya di dada. Rupanya masih dapat bertemu kembali setelah sekian lama tidak berjumpa. Rasanya tidak mungkin.
"Aku sudah berubah sekarang." kata Dewi.
"Dulu aku setengah mati mencarimu. Hingga linglung menunggumu. Saat itu kamu di mana? Dewi memegangi kedua tangan Rio yang telah keluar dari mobilnya dan berdiri tepat didepan Dewi.
Dewi mulai menangis.
"Apa yang kamu pikirkan? Aku sangat sibuk!"
Rio adalah manager di perusahaan besar yang berkantor di dekat tempat kerja Dewi yang dulu.
Dan ternyata dia juga salah satu pemegang saham terbesar di mall tempat Dewi bekerja sekarang.
Sekarang Dewi sering melihat Rio berjalan di mall tempat dia bekerja sekarang. Rio sering berada di mall dan ditemani beberapa stafnya.
Penampilannya nampak sangat keren dan semakin tampan.
Hati Dewi bedebar keingat kejadian dulu yang menimpanya.
"Apakah Rio masih ingat waktu itu? Apakah dia berfikir sesuatu tentang aku?" tanyanya dalam hati.
"Rio adalah orang kaya raya, dia pemuda sultan. Mungkin dia sudah terbiasa bercinta dengan para gadis?"
"Aku ingin sekali menemuinya!" berontak hatinya.
Rupanya disisi keikhlasannya pada peistiwa yang dialaminya adalah rasa cita yang tulus pada Rio. Dia belum menyadari dia sudah terjebak pada kesulitan lagi.
"Ya Allah, sulit sekali melupakannya karena aku sangat mencintainya." keluhnya dalam hati.
Dia menunduk lesu.