Mama Ballerina nampak asyik ngobrol dengan teman sosialitanya sementara Natasha berusaha menyeimbangkan langkahnya.
"Subhanallah tempatnya bagus banget," batin Natasha melongo.
Mama Ballerina menemui bagian resepsionis memilih treatment yang telah disediakan. Setiap datang ke sini Mama Ballerina selalu memilih yang sudah paketan.
"Selamat pagi Ny. Ballerina," sapa Resepsionis salon mengatupkan tangan.
"Selamat pagi juga Mbak, saya biasa Mba ingin melakukan paket perawatan," sahut Mama Ballerina sembari membaca buku treatment.
"Mba, saya ingin pilih paket mini. kurang berapa antrian lagi kah saya harus nunggu?"
"Kira-kira ada 6 antrian lagi Bu," jawab Resepsionis salon.
"Natasha, kamu suka gak..." Mama Ballerina celingak-celinguk mencari keberadaan Natasha.
"Loh, kok bisa hilang? tadi di sini?" sontak Mama Ballerina menepuk jidat.
Mama Ballerina hampir penat mencari Natasha di setiap sudut ruangan. Hampir semua petugas yang lewat ditanya. Natasha yang tidak mengetahui bahwa dirinya dicari malah asyik menikmati terapi ikan.
"Astaga, Natasha kamu ngapain di sini?" kata Mama Ballerina greget.
"Anu... Tante, Natasha tadi gak sengaja keliling di salon. Tadi Natasha juga sempat cari Tante tapi gak taunya malah ketemu kolam ikan. Maaf ya Tante, sudah bikin panik," ucap Natasha menunduk.
"Udah gapapa. Salah Tante juga tadi keasyikan ngobrol sampai gak tau kalau kamu menghilang," jawab Mama Ballerina tersenyum.
Gini aja deh. Kamu tentu boring kan? saya ajak kamu jalan-jalan ke mall, habis itu kita makan ke restoran. Setuju gak?" usul Mama Ballerina.
"Boleh juga itu Tante." Natasha mengangguk tersenyum.
Menunggu 6 antrian lagi bukanlah waktu sebentar. Setiap orang yang mendapatkan perawatan diberi jatah 2 jam untuk sekali treatment. Mama Ballerina yang biasanya booking dulu buat treatment ini malah tidak. Akibat kesalahannya mau tidak mau harus menunggu dibandingkan harus pulang pergi ke rumah sangatlah melelahkan belum lagi perjalanan membutuhkan waktu lama.
"Natasha, kayaknya bakal lama deh harus nunggu 6 jam lagi. Gimana nih?" lontar Mama Ballerina sembari duduk malas.
"Natasha juga bingung Tante mesti ngapain."
Padahal batinnya berharap supaya Mama Ballerina mengajak dirinya jalan kemanapun yang penting baginya jalan-jalan.
Natasha walaupun masih sehari di rumah Bram tapi sudah diperlakukan layaknya anak sendiri. Mama Ballerina bisa dikatakan kolektor barang-barang branded. Ada satu butik langganannya letaknya berada di lantai 3 swalayan. Semua pengunjung nampak tergolong VIP semua.
"Ini lho butik langganan Tante. Setiap ada barang baru pemiliknya langsung calling Tante," ucap Mama Ballerina melirik ke barang baru terpajang.
"Hebat Tante. Barang-barangnya bagus banget." Natasha menyentuh tas branded import yang tergantung di patung.
"Iya kalau kamu mau ambil aja," tawar Mama Ballerina.
"Waaahh... makasih Tante." Natasha matanya berbinar.
"Apa itu gak merepotkan?"
"Gak dong. Gak ada salahnya kan sesekali belikan kamu?" Mama Ballerina menyenggol genit Natasha.
Pukul 19.00 malam Natasha dan Mama Ballerina sampai ke rumah.
Kreeek....
"Baru pulang Ma?" tanya Om Bastian menoleh.
"Aduuhh... uuhh.... iya nih Pa. Capek banget nunggu antrian di salon." Mama Ballerina meletakkan tas belanjaan.
"Kamu belanja lagi Ma,?" sontak Om Bastian menatap dengan mata melebar.
"Namanya aja wanita ya kerjanya cuman shoping. Papa gak marah kan?" Mama berkedip sembari bergelayut manja.
"Gak marah Ma, cuman berhemat dikit lah. Mama udah tahu di berita bahwa inflasi bakal turun anjlok?"
"Masa iya sih Pa, emang berita kapan? tumben Mama gak update," sahut Mama Ballerina mendongak.
"Betul Tan, apa yang dikatakan Om Bastian. Sudah beberapa kali berita terbaru itu riwa-riwi di beranda ponsel," sela Natasha.
"Tuh, Natasha aja tahu. Iihh... Mama katanya sosialita masa kalah sama Natasha," lontar Om Bastian menyudutkan istrinya.
"Bram, udah pulang Pa?" tanya Mama Ballerina.
"Gak tau Ma, padahal udah malam. Kemungkinan lembur kali di kantor menghadapi datangnya inflasi," ucap Om Bastian.
"Tadi jadi Bram datang ke Yogyakarta?"
"Gak tau tuh anak gak jelas. Katanya mau datang. Eh, gak taunya malah bilang sekejap lagi lah, itu lah. Udah kayak Bang Thoyib kebanyakan janji !" lontar Om Bastian sudut bibirnya turun saat menanggapi tentang anaknya.
"Sabar Ma, namanya juga anak muda," timpal Mama Ballerina membela Bram.
"Tante, badan Natasha udah capek-capek. boleh gak kalau ijin ke kamar," ceplos Natasha matanya mulai berat.
"Kalau kamu udah ngantuk boleh lah tidur duluan. Gak usah pakai ijin segala," sahut Mama Ballerina sudah tahu kalau sebenarnya Natasha ngantuk.
Suara mesin mobil terdengar jelas di telinga orang tuanya. Bisa ditebak kalau yang datang itu adalah Bram. Kali ini Bram tidak sendirian melainkan membawa teman laki-lakinya ke rumah.
"Assalamualaikum Ma, Pa," ucap Bram mengecup kening orang tuanya.
"Waalaikumsalam. Loh Bram kamu baru pulang? ada rapat?" ucap Om Bastian.
"Gak ada Pa. Tadi cuman sempat mampir duluan ke bandara beli tiket penerbangan," lontar Bram.
"Oh ya, kamu siapa?" tanya Mama Ballerina melihat ada sosok orang asing di sebelah Bram.
"Kenalin Ma, Pa ini teman Bram namanya Jamil." Bram menyenggol siku Jamil.
"Iya Tante. Kenalkan saya Jamil. Maaf ya Tante datang ke rumah malam-malam," kata Jamil.
"Ma, Pa Bram ingin minta ijin 2 malam teman Bram akan nginep di sini. Mama Papa gak keberatan kan?" sahut Bram.
"Gapapa kok Bram. Papa mau ke kamar dulu. Ngantuk banget," ucap Om Bastian meletakkan remot tv.
Di kamar Om Bastian langsung tidur. Berbeda dengan Mama Ballerina yang masih kepo stallking sosial media. Grup WA keluarga besar Rachman masih ramai membicarakan liburan bersama.
"Hey, maaf ya Tante baru bisa on. Ini kayaknya lagi bahas liburan. Ke mana nih? Tante ikut dong," tulis Mama Ballerina.
"Tante ke mana aja? kangen nih sama kebersamaan Tante," balas Jojo Keponakannya.
"Liburan ke Amerika aja."
***
Mama Ballerina berjalan menuruni anak tangga agak sedikit menari merasa tidak sabar memberitahu agenda liburan bersama.
"Tumben Mama hari ini tampak ceria sekali," lontar Bram.
"Papa tahu kalau Mama seperti ini biasanya ada gembira. betul kan Ma?" timpal Om Bastian.
"Cocok sekali. Kita sekeluarga bakal ngadain tour bareng di luar negeri. Natasha kamu harus ikut," jawab Mama Ballerina melebarkan senyum.
"Kapan Ma? waktu dekat ini Bram tidak bisa harus meeting ke Australia bersama Jamil," tolak Bram.
"Aduh Sayang. kamu gak usah terlalu kolot gitu. Nanti Mama konfirmasi ke sepupu dan saudara lain kita ambil yang weekend," ucap Mama Ballerina.
"Terserah Mama aja. Bram hanya bisa ikut kalau free," sahut Bram.
"Papa juga." Om Bastian ikutan sependapat dengan Bram.
"Iih... apaan sih kalian kompakan banget," seloroh Mama Ballerina nyengir.