Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

MISTER NICE

🇮🇩DaoistxlLvbq
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.9k
Views
Synopsis
Noah Arief Pramana, anak muda sial yang disambar petir ketika keluar dari pintu perusahaannya. Lebih parah, Noah masuk ke dalam novel yang baru dibacanya beberapa hari yang lalu. Kemudian dia menyadari perannya di dalam novel itu adalah Second Male Lead yang jatuh cinta dengan pemeran cewek tapi akhirnya mati gara gara dibunuh oleh Sang Antagonis. "Fine, aku terima kenyataan yang aku itu sial dan hal konyol yang selalu terjadi seperti jalan cerita di novel terjadi atas diriku" "Apa?! aku bukan pemeran cowok utama novel ini? Terus aku itu Second Male Lead yang cuman keluar hanya untuk beberapa chapter aja karna dibunuh?!!" " Yalord, kenapa orang lain bisa jadi pemeran utama dan aku hanya jadi second male lead?!" " "This is my life, aku gak akan mati untuk yang kedua kalinya, AKU AKAN MENULIS ULANG JALAN CERITANYA!' Langkah pertama: Jauhi protagonis cowok, protagonis cewek dan antagonis nya......hidupku bisa jadi aman. Ntar, aku cuman mau jalani kehidupan sebagai Sultan, kenapa antagonisnya malah mendekat? Eh, dia mau jadi temanku?! Eh, bukannya kamu seharusnya menjadi musuhku? Kenapa antagonis mau jadi temanku dan selalu pergi ke rumahku untuk makan malam gratis? KOK JALAN CERITANYA BEDA SEKALI DENGAN YANG AKU BACA DI DALAM NOVEL?
VIEW MORE

Chapter 1 - 01: What? Aku masuk ke dalam novel konyol?

"Noah, ini akan jadi hari terakhir kamu hidup!"

Suara suram dan dingin yang sepertinya datang dari neraka menusuk masuk ke telinga Noah. Bau darah memenuhi malam yang dingin. Kepala Noah pusing dan sebelum dia sempat membuka matanya, dia sudah bisa merasakan aura kuat yang membuatnya merinding.

Bahaya! Intuisinya berteriak mengatakan ini. Noah membuka matanya untuk melihat hal yang membuatnya merinding.

Noah berusaha membuka matanya dan fokus melihat ke depan, tetapi cairan merah mengalir dari jidat ke kelopak matanya. Pria yang berdiri di sisi berlawanan menatap matanya. Mata pria itu kejam, seperti Lucifer.

Noah menarik napas, tidak mengerti apa yang sedang terjadi .Dia ingat dengan benar, dia tersambar petir ketika keluar dari gedung kantor. Lalu apa yang terjadi sekarang?

Dari mana datangnya pria ini? Dari mana datangnya cewek ini? DARI MANA DATANGNYA HELIKOPTER INI?!

Noah menatap pria di depannya dengan hati-hati. Karena darah yang mengalir dari jidat ke matanya, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Tapi aura permusuhan yang datang dari pria itu dapat dirasakannya dengan sangat jelas. Jika aura bisa membunuh orang, dia pasti sudah ditembak seperti landak.

Dalam situasi yang tidak jelas ini, Noah hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengusap matanya untuk memperjelas situasi didepannya.

Baling-baling helikopter terus mengipasi udara, pakaian Noah tertiup angin. Noah baru menyadari bahwa baju yang dikenakannya bukan yang biasa digunakannya. Tetapi jas formal berwarna abu-abu, dan kancing manset jasnya yang berwarna safir bersinar di bawah cahaya bulan.

Something is wrong! Ada yang tidak beres nih!

Noah membersihkan darah dari matanya dan melihat ke depan. Pria yang berdiri di kejauhan itu jelas berpikir bahwa dia sedang menunda waktu dan menjadi sangat tidak sabar. Niat membunuh di matanya tidak disembunyikannya.

Meski begitu, Noah harus mengakui bahwa pria itu punya wajah yang tampan sekali dan penampilannya yang rapi dan elegan membuatnya terlihat begitu sempurna. Tipe pria yang jika berada di keramaian tidak akan bisa diabaikan karena auranya yang begitu kuat.

Pria itu melihat langsung ke arah Noah lalu membuka mulutnya untuk berbicara, tapi bukan ke dirinya. "Kiana, saya berikan kamu kesempatan yang terakhir untuk jalan ke sini sendiri!"

Kiana?

Belum sempat Noah mengingat dengan baik di mana dia pernah mendengar nama ini, tiba-tiba dia bisa merasakan ada tubuh yang gemetar mendekati punggungnya. Terdengar suara tangisan dari belakangnya membalas dengan samar, "William, aku mohon. Lepaskan aku, aku benar-benar nggak suka kamu. Aku udah punya orang yang aku cintai! "

Will.....William?

Nama ini seperti guntur dan kilat yang mengejutkannya yang langsung meledak di kepala Noah, membuatnya pusing dan telinganya penuh dengan suara mendengung.

Njir! Kiana! William! Jelas jelas ini nama karakter di novel yang aku baca waktu lagi bosan di kantor!

Njir, mati aja gak bisa ke surga! Kok malah masuk ke novel jadi second male lead.

Yeap, isi konyol novel itu meninggalkan trauma yang tidak bisa dihapuskan karena terlalu bodoh. Dampak alur cerita novel itu tertanam sedalam dalamnya di benak Noah.

Makanya dalam hitungan tiga detik, Noah tau sekali dengan adegan konfrontasi yang akan terjadi yang merupakan adegan terpenting di novel ini.

Judul asli buku yang dibaca Noah ialah "Menjadi Istri Pak CEO". Protagonis wanita Kiana ialah seorang cewek yang polos dan lugu. Kiana membesar di bawah jagaan Second Male Lead yang lembut dan penyayang dan yang merawatnya dengan baik. Di tengah alur cerita, Kiana ketemu William dan membantunya yang merupakan antagonis dengan masa kecil yang tragis. Di akhir novel, Kiana jadian dengan protagis pria yang mempunyai aura dominasi dan arogan.

Yeap, identitas Noah saat ini adalah Second Male Lead yang melindungi Kiana sejak usia dini. Eh tapi ceweknya malah jadian sama protagonis pria. Berbicara tentang karakter ini, Noah selalu mengira dia bodoh saat membaca novel ini. Demi Kiana dia sanggup melakukan apapun. Sejak kecil, ketika Kiana diintimidasi, dia yang melindunginya, dan akhirnya Kiana suka dengan pria lain sehingga dia membatalkan perjanjian pernikahan mereka. Dia juga yang menolong Kiana ketika dia dikejar William dan akhirnya Noah dikirim ke luar negeri karena William matahin kakinya dan Noah menjadi lumpuh.

Ini belum berakhir ya. Ketika Kiana melarikan diri bersama anak protagonis di kandungannya, dia juga bantu menjaga dan menjadi ayah angkat bayi Kiana. Ketika Kiana dan anaknya diculik, dia juga yang menolong dan mati bersama antagonis (William) untuk menyelamatkan mereka. Dan pada akhirnya, protagonis pria dan Kiana yang live happily ever after. Karakter Noah di dalam novel ini layak menang penghargaan 'Aktor Bad Ending Yang Terbaik'.

Ok, kembali ke situasi yang sedang terjadi. Di depan Noah ialah William yang menatapnya dengan tatapan maut. Di belakangnya ada Kiana, protagonis wanita yang lemah dan yang sekarang ini lagi gemetaran. Sekarang protagonis pria lagi dalam perjalanan untuk menyelamatkannya dan pada waktu ini Kiana hanya bisa mengandalkan Noah.

Iya sih, dalam alur cerita novel, Noah yang menyelamatkan Kiana, tapi detik berikutnya, protagonis pria akan tiba, dan Kiana akan segera meninggalkan Noah dan berlari ke pelukan protagonis pria dan menangis. Pada akhirnya, Kiana bakalan pingsan dan dikirim ke rumah sakit oleh protagonis pria. Yeap, dan Second Male Lead akan terlupakan.

Oh salah, masih ada kok yang ingat dengan dirinya. Mas "antagonis" William! William sangat mengingat dirinya dan melampiaskan semua kemarahan atas kegagalannya pada diri Noah. Kemudian, dia dengan gila bakalan menghancurkan usaha keluarganya Noah dan menyebabkan Noah lumpuh. Keluarga Noah yang tidak bisa menahan tekanan akhirnya mengirimnya ke luar negeri untuk mengakhiri penindasan itu.

Oleh karena itu, setelah menyelamatkan Mbak Kiana di sini, yang terjadi di hidup Noah ialah hidup yang ditinggal Kiana, dilupakan oleh protagonis pria, dibenci dan diteror oleh antagonis yang membahayakan keluarganya dan menyebabkan dirinya kehilangan kakinya.

Noah menundukkan kepalanya untuk melihat kakinya. Syukur! Dia masih punya kaki. Dia akhirnya bisa hidup untuk kali kedua, dia tidak ingin kehilangan kakinya untuk saat ini.

Dan pada waktu ini, negosiasi antara William dan Kiana gagal. Lalu William berkata, "kalau begitu jangan salahkan saya kalau saya bersikap kasar!" Suasana tiba tiba menjadi tegang.

Noah sadar cewek yang berdiri dibelakangnya mendekat, dan dengan 'gentleman' sekali, Noah maju sedikit ke hadapan dan minggir. Tapi Noah tidak menyangka yang Kiana bakalan ngikutin dia dari belakang terus, dan kali ini Kiana memegang tangan Noah dengan erat sekali.

"Njir."

Ketika William melihat tangan kecil yang ada di lengan William, matanya tiba tiba menjadi marah. Dia mengulurkan tangan kanannya ke pinggang dan mengeluarkan benda hitam dan memutarnya di telapak tangan sambil melangkah ke depan.

Noah melirik objek di tangan William lalu dia terkejut dan berkeringat dingin karena objek hitam itu adalah pistol!

Isakan tangis Kiana terdengar di punggungnya, suaranya bergetar, "Kak Noah, gimana nih? Apa yang harus kita lakukan?" Bahkan tangannya yang memegang lengan Noah turut bergetar. Noah hanya mendiamkan diri dan tidak berbicara. Kiana juga tidak membutuhkan jawapannya. Perhatian mereka tertuju pada William. Langkah William yang tegas membuat mereka menjadi lebih tegang.

William melihat Noah dengan tatapan yang waspada. Tatapan nya seperti sedang memberitahu yang jika Noah berani bergerak di tempatnya, dia bisa mengangkat senjata ini dan membunuhnya. Niat membunuh William telah menyebar ke ujung jari yang siap untuk memegang pemicu pistol kapan pun itu. Pada saat ini, Noah dengan jelas memahami perbedaan antara membaca novel dan memasuki dunia novel!

Ketika Noah membaca di dalam novel bahawa antagonis adalah seorang yang suram, paranoid, dan sedikit tidak normal, dia tidak bisa merasakan apa-apa karena dia hanya membaca teks. Tetapi ketika antagonis berdiri langsung di hadapannya dan dia bisa merasakan aura yang membuatnya merinding, kalian bakalan mengerti perasaan Noah saat ini. Situasi ini bakalan membuat tubuhmu bereaksi secara sadar dan menjadi lebih waspada dengan kehadirannya. Kalian bakalan merinding dan merasa gentar karena senjata di tangannya! Berbeda dengan membaca novel, deskripsi doang. Malah pembaca lebih semangat mau membaca adegan berantem antara antagonis dan Second Male Lead.

Noah menatap William yang semakin mendekat. Suara langkah kakinya membuat Noah menjadi semakin panik dan takut. Setelah Noah mengerti bahwa ini adalah nyata dan hidup, dia menjadi lebih berhati-hati.

William mengulurkan tangannya ke arah Kiana dan menaikkan suaranya, "Sini!"

Kiana mati-matian bersembunyi di belakang Noah dan tidak berani menatapnya sama sekali. William menatap Noah, dan Noah menatapnya kembali. Mata mereka saling bertatapan seperti lagi berperang di udara. Mereka menatap musuh mereka dengan tatapan yang paling tajam seperti untuk mengancam pihak lain. Lima puluh detik kemudian, Noah yang duluan mengedipkan matanya karena matanya sakit. Tatapan William dan bahkan ekspresinya tetap tidak berubah. Dimata orang-orang yang punya kekuatan dan kekuasaan seperti William, Noah seperti anjing chihuahua yang imut, tidak peduli seberapa besar matanya dan berpura-pura galak, menurutnya, itu tetap saja sama sekali tidak bisa mengancamnya.

Dia memandang Noah dengan senyum jahat, dan senjata di tangannya berputar, "kamu mau menghentikan aku?"

Noah mengedipkan matanya yang masih merasa tidak nyaman. Dia hanya menundukkan kepalanya dan berkata, "nggak, kalau aku mau juga, mana mungkin bisa."

Jika bukan karena pihak lain yang menatapnya lebih dulu, Noah juga tidak akan membalas selama lima puluh detik tanpa berkedip. William memandang Noah tanpa berbicara, seolah khawatir dia bakalan bermain curang. Noah masih menyentuh darah kering di kelopak matanya, menduga bahwa dia mungkin sudah terluka sebelum dia masuk ke dunia novel ini.

Mungkin karena tidak cukup waktu, William tidak punya kesabaran untuk menunggu. Dia langsung mengulurkan tangannya untuk meraih Kiana, sementara tangannya yang satu lagi memegang senjata di sisinya. Noah tahu jika dia berani melangkah satu kaki, William pasti akan mengangkat senjata dan menembak kepalanya. William disebut orang gila bukan tanpa alasan, dia pasti bisa melakukannya! Untungnya, Noah yang ini benar-benar tidak perduli pada Kiana. Lagian harga yang harus dia bayar terlalu tinggi! (Kakiku kali woyy)

Terlebih lagi, bukankah protagonis pria sedang menuju ke sini? Di dalam novel, Kiana melambaikan tangannya dan menangis beberapa detik untuk menunda waktu, diperkirakan pemeran cowok akan datang beberapa detik lagi. Ini jauh lebih bagus daripada dia mengorbankan kedua-dua kakinya, ya kan?

Noah melihat ke bawah dan tidak bergerak. William dengan mudah menangkap Kiana yang bersembunyi di belakangnya dan mencoba untuk menyeretnya keluar. Kiana menjadi ketakutan dan dia memeluk Noah dengan erat dan berteriak, "Kak Noah! Kak Noah! Tolong aku! Aku nggak suka dia, aku nggak mau pergi dengan orang ini!"

Noah bertanya dengan tenang, "lalu menurutmu bagaimana saya bisa menyelamatkan kamu?" Kiana yang mendengar ini menjadi kaget, air mata masih tergenang di matanya. Dia menatap Noah dengan suara yang bergetar, "Kak Noah..."

Sejujurnya alasan mengapa Kiana bisa menjadi pemeran wanita utama di novel ini karena memang dia cantik. Dengan alis yang rapi dan mata yang berkaca-kaca, dan penampilan yang elegan dan feminin, Kiana kelihatan seperti teratai putih yang membutuhkan proteksi. Namun, sangat disayangkan bahwa bunga putih kecil yang cantik dan lemah ini tidak sepenting kakinya sendiri, dan terlebih lagi, tidak akan ada kecelakaan karna pemeran pria lagi di dalam perjalanan!

Noah tahu bahwa pemilik asli badan ini dimanfaatkan karena cinta. Tapi sekarang dia bahkan tidak memiliki rasa cinta untuk Kiana, tidak mungkin karena membantunya dia kehilangan kakinya. Ya kan?

Noah berpikir dalam hatinya, dan dengan cepat dia bertindak. Dengan ekspresi dingin, dia menepis tangan Kiana, mundur selangkah, dan memilih untuk melindungi dirinya sendiri.