"Mohon maafkan kami, Jungjeon Mama. Kami hanya berusaha melaksanakan perintah yang diberikan pada kami. Segera bawa Dayang Choi sesuai perintah!"
Pemimpin prajurit itu mengabaikan keterkejutan yang di alami sang ratu. Segera saja tiga orang prajurit yang tadi berada di belakang si pemimpin itu melangkah mendekati Dayang Choi. Dengan kuat, keduanya mencengkram kedua lengan Dayang Choi, membuat dayang senior yang sudah berusia paruh baya itu menatap para prajurit itu dengan tatapan nanar dan sedikit ketakutan.
"Mama! Jungjeon Mama, Anda pasti sangat mengenal hamba. Hamba tak mungkin melakukan sesuatu seperti yang mereka tuduhkan tersebut. Mama! Tolong hamba, Mama!"