Pagi ini, Dayang Song mengunjungiku secara tiba-tiba. Gadis itu menyampaikan sebuah permohonan agar aku menarik kembali keputusan atas dekrit yang kuputuskan beberapa hari yang lalu. Sejujurnya, aku memang sempat menduga bahwa cepat atau lambat Dayang Song akan menemuiku dan meminta agar ia memindahkan tugasnya.
Semua ini dikarenakan ekspresi Dayang Song yang kulihat saat ia mendengar pembacaan dekrit tugas dayang istana tempo hari. Aku melihat sorot tak percaya sekaligus kekhawatiran yang besar, berpadu menjadi satu di kedua manik cokelat gelapnya. Aku menduga bahwa kegelisahannya itu dikarenakan ia tidak percaya diri dan menganggap dirinya tidak pantas bekerja di istana utama.
