Huang Jia Li, jika saja bukan karena rentang usia dan status bangsawan yang berbeda negara, aku jelas ingin menganggapnya sebagai seorang kakak. Nasehat yang ia sampaikan selama perbincangan siang tadi, benar-benar menggugah hatiku.
Aku memang baru kali ini bertemu dengannya. Aku juga baru kali ini menaruh kepercayaan kepada orang asing dengan sangat tinggi. Entah kenapa, sejak kali pertama bertemu dengannya di jamuan negara, aku sadar ada sesuatu yang menarik darinya. Bukan karena statusnya sebagai istri dari pejabat paling tinggi dari utusan yang berkunjung pada kali ini, tapi seakan ada kekuatan dalam diri Huang Jia Li yang terpancar begitu kuat dari paras cantiknya.