Sore ini aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dengan putraku—Yi Jae. Entah sejak kapan, bocah mungil yang selama ini berada dalam dekapanku terlihat jauh lebih dewasa dari bocah seusianya. Matanya terlihat berbinar terang dan senyum yang menghias roman manisnya terlihat sangat teduh. Aura ceria yang terpancar darinya selalu membuatku merasa sangat terhibur dan tenang.
Sungguh, aku semakin di buat tercengang setiap kali bertemu dengan Yi Jae. Setiap hari selalu saja ada hal yang membanggakan dari putra semata wayangku. Menyadari bakatnya dan kemampuannya, aku tak bisa membungkam kecerdasannya. Tekadku untuk terus melindungi Yi Jae dan memastikannya mendapatkan hak atas kelahirannya, semakin kuat. Aku tak akan membiarkan siapa pun mengganggu jalan berbunga yang dimiliki Yi Jae.