"Mama, Menteri Kang telah tiba di kediaman Anda."
Selir Kang yang sedari tadi memang menanti kedatangan sang ayah, tersentak dari lamunannya. Irisnya bergulir menatap ke arah pintu berdaun ganda yang masih tertutup rapat. Jemarinya berada di dekat bibirnya, tanda bahwa wanita istana itu baru saja menggigiti kukunya.
"Persilakan masuk!"
Pintu berdaun ganda itu akhirnya terbuka dan siluet sang ayah pun terlihat. Perlahan tapi pasti, Menteri Kang akhirnya tiba di hadapan singgasana yang di duduki oleh putrinya. Kepala pria dengan jubah merah marun itu menunduk, seiring memberikan salam penghormatan pada Selir Kang.
"Suk Ui Mama, hamba datang menyapa. Hamba berusaha segera kemari setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan." Ujar Menteri Kang yang setelah memberi salam dan menyapa segera duduk di depan Selir Kang.
"Kenapa Abeoji lama sekali? Aku sudah meminta untuk bertemu sejak kemarin, tapi nyatanya Abeoji baru hari ini menemuiku!"