Nara sedang menatap ke arah Farah yang sedang menikmati buah durian. Gadis itu terlihat sangat lahap saat makan buah berkulit tajam itu.
"Tatapan Lo ga usah kaya gitu Ra." Sena meraup wajah Nara sambil tertawa.
Nara yang memang pada dasarnya tidak menyukai buah itu, hanya mampu menahan aroma yang lumayan menyengat itu, untuk masuk ke dalam hidungnya.
"Lagian buah ini tuh enak loh, kenapa Lo bisa ga suka?" Tanya Farah.
Nara bergidik geli.
"Lembek." Katanya.
"Lah, apaan banget lembek aja bisa ga suka. Lo cobain dulu makanya. Biar tau rasanya." Kata Farah sambil menyodorkan daging durian pada Nara.
Nara langsung menggeleng heboh, mencium aromanya saja dia sudah ingin muntah apalagi mencobanya.
"Lo udah pernah nyoba belum?" Tanya Sena.
Nara mengangguk. "Udah pernah. Makanya gue ga suka, menurut gue rasanya aneh gitu." Katanya.
Sena tertawa. "Lo doyan sirsak ga?" Tanyanya.
"Kalo itu gue suka." Jawab Nara.
"Nah ya sama aja kaya itu. Beda di biji doang." Kata Sena.