Chereads / Terjebak Cinta / Chapter 4 - Pikiran Licik

Chapter 4 - Pikiran Licik

Cristian yang dengan tatapan penasarannya dengan pria yang menanyakan anaknya itu pun berkata kepada pria itu. "Dia adalah anakku, kamu ada urusan apa mencarinya." Ujar Cristian. Pria itu pun membalikkan badannya dan menatap kembali wajah dari Cristian dan berkata.

"Perkenalkan aku adalah Jack putra dari pemilik perusahaan terbesar di kota ini." Sambil tersenyum sinis ia pun berkata kepada Cristian "aku ingin memiliki putrimu aku sungguh sangat tertarik oleh dirinya, berapapun bayarannya akan ku berikan asalkan kau boleh mengizinkan putrimu untuk menemaniku." Ujar Jack sambil tersenyum licik

Ayah Miranda pun mendengar perkataan dari Jack, Cristian pun tersenyum dan berkata di dalam hatinya "ini adalah kesempatan besar untuk ku agar aku bisa mendapatkan uang yang banyak, memang tidak sia-sia aku merawat anak itu."

Jack yang Melihat Cristian yang sedang melamun pun memanggil namanya dan menanyakan kembali bagaimana dengan tawaran yang tadi, untuk membiarkan putrinya untuk menemani dirinya.

Cristian pun tersenyum dan berkata kepada Jack "baik akan aku turuti keinginan mu tuan, akan tetapi aku meminta imbalannya dan kau tahu itu." Ujar Cristian

Jack pun tersenyum dan berkata kepada Cristian "kau tidak perlu khawatir aku akan memberikan uang berapapun asalkan besok pagi kau membawa putimu itu yang cantik menemui ku. "

Cristian pun tersenyum dan bertanya kepada Jack. "Baik, tapi aku membawa putriku menemui mu di mana." Ujar Cristian

Jack pun memberikan alamat hotel tempat mereka akan bertemu besok Jack pun berkata lagi kepada Cristian "kamu membawa putrimu kepadaku dan aku memberikan uang yang banyak kepadamu akan tetapi aku meminta kepadamu jangan ganggu aku berdua dengan putri mu dan terserah aku ingin berbuat apapun kepada putrimu." Ujar Jack

Cristian yang mendengar perkataan dari Jack pun sedikit terkejut dan menatap wajah dari Jack akan tetapi Cristian pun tidak perduli dan mengiyakan permintaan dari Jack tersebut.

Cristian pun berkata kepada Jack "ya baiklah, akan tetapi harus ada bayaran yang setimpal untuk semua itu." Ujar Cristian

Jack pun tersenyum dan membuka dompetnya dan mengambil segepok uang untuk di berikan kepada Cristian. Jack pun memberikan uang tersebut sambil berkata

"Ini untuk mu, ingat besok aku tunggu jam sembilan pagi di hotel jangan sampai kau tidak datang, kalau kau coba-coba membodohi ku, lihat saja apa yang aku akan perbuat kepadamu." Ujar Jack

Cristian pun melihat uang yang berada di meja dengan jumlah yang sangat banyak, Cristian pun tersenyum dan berkata kepada Jack "baiklah besok aku akan membawa dia untuk mu." Ujar Cristian

Jack pun tersenyum dan taklama Jack pun pergi dari rumah itu dan segera kembali pulang kerumahnya.

Setibanya Jack di rumahnya ia di sapa oleh kedua orangtuanya, "Jack dari mana saja kau jam segini baru pulang." Ujar Ibu Jack

Jack yang mendengar perkataan dari Ibunya pun menoleh dengan tatapan lilih ke hadapan Ibunya tersebut. Lalu Jack yang tidak berkata-kata pun langsung berjalan pergi ke kamarnya.

Ibu Jack yang melihat perlakuan anaknya itu dengan jengkelnya pun langsung berbicara "Memang anak ini susah sekali di atur, Hidup semaunya dan seenaknya saja." Ujar Ibu Jack

Sementara Jack yang sudah berada di kamarnya pun memutuskan untuk membersihkan dirinya ketika ia hendak membuka baju ia pun bercermin memandang dirinya dan berkata.

"Siapa yang tidak mau dengan ku yang tampan dan kaya raya ini, aku akan dapatkan apa saja yang aku mau." Ujar Jack sambil tersenyum lirih

Sementara di rumah Cristian, ia yang di beri uang oleh Jack pun tersenyum dan tertawa begitu senangnya dirinya ketika meliahat uang yang begitu banyak berada di hadapannya.

Cristian pun menatap ke arah kamar anaknya itu dan tersenyum sambil berkata "tidak sia-sia selama ini aku membesar kan mu ternyata kamu adalah aset untuk ku."

Cristian pun meninggalkan tempat itu dan keluar dari rumahnya, ia pun berjalan ke sebuah toko baju yang masih buka di dekat rumahnya, ia pun masuk dan memilih baju untuk Miranda.

Cristian yang bingung pun seketika meliahat ke arah sisi kirinya dan tertuju ke sebuah gaun berwarna merah yang sangat cantik, seketika Cristian mengingat tentang istrinya yang menyukai warna merah.

Tanpa di sadari Cristian yang mengingat Istrinya itu pun meneteskan air mata, Cristian pun mengingat kembali kejadian pada saat di mana istrinya itu meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

Cristian pun kembali mengingat tentang putrinya itu dan seketika ia kembali membenci putrinya itu, Cristian pun memgambil baju itu dan segera membawanya ke kasir.

Setelah baju tersebut di bayar Cristian pun bergegas keluar dari toko itu dan segera kembali ke rumahnya. Sesampainya Cristian di rumahnya ia pun langsung bergegas pergi ke kamar Putrinya itu.

Terlihat Miranda yang tengah tertidur pulas, Cristian pun ingin membangunkannya akan tetapi ia berpikir bahwa biarkan Miranda ini beristirahat karena ia esok harus terlihat segar di hadapan tuan kaya raya itu.

Cristian pun mengurungkan niatnya untuk membangunkan putrinya, Cristian pun langsung bergegas pergi dari kamar putrinya itu dan pergi ke lantai atas untuk pergi ke kamarnya.

Sesampainya Cristian di kamarnya, ia pun berbaring di tempat tidurnya sambil tertawa bahagia. Ketika ia sedang tertawa bahagia ia pun kembali mengingat Istrinya tersebut, Cristian pun berkata.

"Mery kenapa kamu begitu cepat meningkatkan ku di saat kita seharusnya berbahagia menyambut kelahiran anak kita, lihat aku sekarang ini, aku sungguh tidak berdaya aku jahat terhadap anak kita, dia menyebabkan dirimu pergi meninggalkan ku sediri seperti ini, Mery apakah kamu membeciku sekarang." Ujar Cristian dengan mata yang berlinang air mata.

Cristian pun tersadar dari lamunannya dan kembali tersulut emosi tak kala memikirkan Miranda Putrinya itu, Cristian pun terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil sebotol minuman yang membuat dirinya mabuk.

Cristian pun meminum, minuman itu dan tersenyum sambil berkata "kehidupan ku kini berbeda, Merry di mana kamu kenapa kamu begitu jahat kepada ku, kamu pergi begitu saja meninggalkan ku dengan anak itu, anak yang membuat diriku kehilangan dirimu, Sungguh merry aku benci hidup seperti ini, aku rindu dirimu lihat aku sekarang aku menderita tanpa dirimu dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa menerima kebenaran Putri kita karena dia menjadi penyebab dirimu pergi meninggalkan diriku sendiri di sini." Ujar Cristian

Sementara Miranda, yang bangun akibat suara bising dari ayahnya pun sedari tadi sudah mendengarkan perkataan dari Ayahnya tersebut, betapa tersayatnya hatinya ketika ayahnya sendiri sangat begitu membenci dirinya, Miranda pun meneteskan air mata dan hendak ingin menghampiri ayahnya akan tetapi ia takut akan ayahnya yang semakin marah ketika melihat dirinya.