Nana tercengang dan tidak menyadari hubungan seperti apa yang dimaksud anggota komite bernama Zenia itu. Baru setelah dia melihat senyum ambigu di wajah Zenia, Nana menyadarinya: "Kamu terlalu banyak berpikir. Bagus menganggapku sebagai adik perempuan."
Tentu saja, dia tidak melihat Bagus sebagai seorang putra...
"Kakak, apakah kamu masih kerabat dengannya?" Rani, kepala asrama, berkedip: "Kamu sama sekali tidak mirip Bagus. Apakah memang begitu?"
"Tidak, harus dikatakan bahwa kakekku memiliki hubungan yang baik dengan kakek Bagus. Setelah kakekku tidak ada, kakek Bagus merawat ayahku dan keluarga kami dengan baik. Sebenarnya, hubungan itu ada hubungannya dengan generasi kakekku." Ini bukan hal yang penting, tetapi jika dia tidak memberikan penjelasan kepada anak-anak muda yang penasaran ini, mungkin berita cinta monyetnya dengan Bagus akan menyebar ke seluruh SMA Pejuang.
