"Umurnya baru 21 tahun, sangat kecil." Pak Chandra berkata tanpa mengangkat kepalanya. Sekarang dia mengatakannya dengan ringan. Setelah empat tahun, ketika Soni berusia dua puluh lima tahun, dia bahkan tidak punya pacar, dia tidak akan tenang seperti sekarang.
Di sisi lain, hasil Limanto tentu tidak salah.
Ketika pergi ke sekolah untuk mendapatkan transkrip, Nana berjalan ke gerbang sekolah dan melihat spanduk merah terang di gerbang sekolah, yang berbunyi: Selamat kepada siswi sekolah kami, Nana Kusnadi, karena memenangkan tempat pertama dalam ujian masuk di provinsi!"
"Nona Rino." Nana pertama-tama menyapa guru bahasa Indonesia itu dengan hormat.
Guru Rino memandang Nana, murid kesayangannya, wajahnya memerah dan biru, seperti palet warna. Dia memandang Nana dengan sangat aneh: "Guru Rino, apakah kamu merasa tidak sehat hari ini? Apakah kamu ingin kembali dan beristirahat?"