Mamanya membawa paksa sang suami, masuk ke dalam kamar untuk menenangkannya. Jika tidak segera, Tuan Alex bisa-bisa menghabisi putranya sendiri.
Amira masih terdiam, beberapa detik wanita itu tersadar langsung beranjak bangun. Anxel pun tak berani menatapnya, sedari tadi dia hanya menunduk.
Di dalam kamar.
"Nek Ratna, terima kasih sudah menjaga Lyra. Amira mau istirahat, Nek Ratna boleh kembali," ujarnya.
"Iya Nak, pakaikan kalung ini ke leher Lyra, agar dia tidak menangis lagi tengah malam nanti," suruhnya.
"Iya, Nek."
Barulah Anxel berani masuk ke dalam kamar, setelah wanita tua itu keluar.
Keduanya bertemu di ambang pintu, Amira sudah membawa selimut dan bantal di tangannya.
"Kamu mau ke mana, sayang?"
"Ambil ini." Semuanya dipindah tangankan kepada Anxel.
"Apa maksud dari semua ini?"
"Aku gak mau tidur dalam satu ruang sama suami yang sudah tidak mencintaiku lagi, dan bahkan mengkhianati kesetiaan yang sudah aku berikan. Malam ini kamu tidur di sofa!" jawabnya.