Alex tidak bisa lagi menahan rasa rindunya pada keluarga. Bahkan tengah malam, dia rela tetap mencari alamat yang Anxel kirimkan padanya. Dengan seorang sopir yang setia mengantarnya ke manapun.
"Alamat ini sangat jauh Tuan, apa tidak sebaiknya kita beristirahat dulu. Seharian ini, kita sudah menempuh perjalanan yang melelahkan," ucap sopir tersebut.
"Saya tidak bisa tidur dengan tenang, jika belum bertemu dengan anak dan istri. Tolonglah, mengerti," pinta Alex.
"Baiklah Tuan, saya ambil mobil terlebih dulu ...."
Jalur utama menuju kediaman Anxel, kini sedang ada perbaikan. Semua pengendara diarahkan ke jalan kedua, tentu lebih panjang dan jauh lagi. Mereka melewati gang gelap, dengan pemandangan pohon-pohon saja. Hanya mobil Alex yang melintas, tak terlihat lagi selain mereka.
"Kamu yakin, kita gak salah arah?"
"Yakin Pak, saya pernah lewat jalanan sini, memang seperti ini. Tapi, Bapak tenang saja nanti juga sampai," jawabnya.
