Tiba di Indonesia.
Saat berada di Bandara, Juna duduk seorang diri. Menunggu sang papa yang masih beli minuman untuk mereka. Begitu perhatiannya Wisnu sampe dia tidak mau anak satu-satunya itu berjalan kaki demi mendapatkan sebuah minuman.
Karena merasa bosan lagi itu tetap tidak memikirkan nasihat papanya agar dia tetap menunggu. Juna malah berjalan-jalan di sekitar tempat itu bahkan hampir sampai keluar. Tanpa sengaja tatapan matanya seolah melihat sosok yang begitu mirip dengan kekasihnya dulu. Diana, wanita itu seperti sedang mengajak bicara seseorang lantas pergi dengan cepat bahkan saat Juna berusaha untuk mengejarnya itu tidak membuahkan hasil. Tidak ada sedikitpun jejak yang dia tinggalkan membuat jurnal semakin merasa penasaran dan menyalahkan dirinya sendiri karena kurang cepat.
"Aku yakin sekali tadi itu Diana. Aku bisa mengenali postur tubuhnya bahkan dari belakang pun. Tidak ada satupun darinya yang tidak aku ketahui. Tapi, kenapa sekarang tidak ada?"
