Sampailah Dion, dengan bukan hanya satu bungkus bubur saja yang dia bawa, karena dirasa Amira juga membutuhkan itu pastinya.
Ceklekk!!
"Pagi semua," sapanya.
"Eh, itu Dion sudah datang ..., kemari Nak," jawab mama Amira dengan senang hati.
"Mama bukan menyambut kamu, Dion. Tapi, bubur yang kamu bawa," potong Amira agar lelaki di depannya ini tidak sombong diri.
"Mana ada? Kamu mematahkan kebahagiaan aku di pagi hari," kesalnya.
"Supaya kamu sadar, sih!" balasnya terdengar tidak pernah bisa rukun dengan lelaki itu.
"Tolong jangan ribut, ini di rumah sakit. Dion, berikan ke sini, Tante sudah tidak sabar ingin sekali makan buburnya," pinta wanita itu.
"Baiklah Tante, mau Dion suapi?"
"Jangan, Ma!" cegah Amira seketika.
"Kenapa memangnya? Jangan dengarkan Tante, mungkin dia hanya iri karena tidak mendapatkan kesempatan untuk menyuapi Tante, dan malah Dion," tebak lelaki itu.