Amira merebut kertas yang ada di tangan sang suami. Menunjukkan semua itu, di depan orang-orang yang ada di hadapannya kini.
"Orang ini tidak jelas sekali. Identitas siapa itu, kenapa harus kamu tunjukkan kepada kami?" tanyanya berpura-pura.
"Hentikan semua kebohongan ini! Identitas yang ada di tanganku sekarang, adalah identitas lelaki yang kalian panggil dengan sebutan orang lain, padahal aslinya dia adalah Dion, sahabat masa kecilku!" geramnya.
"Jangan sembarangan, tolong kamu jangan mendengarkan ucapan wanita ini. Kamu percaya sama kami, 'kan?" Pemilik rumah tampak sangat panik mendengar semua kejelasan ini.
"Jangan mau dibohongi untuk kedua kalinya, Dion! Percayalah denganku, kalau kamu tidak percaya aku bisa memberikan bukti untuk ucapan yang terlontar tadi," tantang Amira.