"Johan mengirimkannya, Anxel!"
Keduanya terkejut, karena di sana tertera jelas kartu identitas milik Dion.
"Sayang, kita harus segera menjemput Dion," ajaknya tak sabar, tanpa saja akan waktu.
"Ini sudah sangat larut, tidak mungkin kita pergi ke sana sekarang. Amira, tahanlah, hanya semalam. Besok pagi, aku janji, kita akan pergi," jawabnya menenangkan.
Wanita itu menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami. Malam ini, mereka belum bisa pulang ke rumah Amira, karena buah hatinya masih ada di rumah mertuanya. Mungkin, besok pagi Amira akan meminta sopir dan beberapa pekerja di rumahnya untuk mengantarkan anak-anaknya pulang. Sedangkan dirinya, masih sibuk dengan urusan Dion.
Kediaman Tuan Alex.
Rumah itu masih sangat sepi kelihatannya.
"Papa kapan pulang sih," kesal Anxel saat mendapati rumah bagaikan kosong tidak berpenghuni.
"Ya ampun sayang, baru juga satu hari mereka pergi. Kalau ada saja, kamu ajak berantem, kalau gak ada dicariin," jawab Amira.