Lelaki itu mengambil sebuah benda kecil, yang bentuknya seperti kotak. Lelaki itu menekan beberapa tombol yang terdapat di sana, dan apa yang terjadi saat ini, sungguh membuatnya sangat terpukau. Amira sampai membungkam mulutnya dengan satu tangan.
"Ini sangat cantik, sayang," ungkapnya.
"Apa yang kamu katakan, sangat benar, Amira, aku juga sangat menyukainya."
Ternyata itu nyala lampu berwarna-warni, dengan dominan warna kuning yang berada di dalam tenda tersebut semakin memperindah suasana.
Rasanya Amira menjadi ingin cepat-cepat masuk ke dalam, dan tidur ke sana, tapi lagi-lagi Anxel mencegahnya.
"Ini seperti sedang berkemah sayang." Amira melihat banyaknya bahan-bahan mentah, beserta alat untuk membuat makanan bakar. Itu terlihat sangat lezat di mata Amira.
Mereka menghabiskan malam yang panjang ini, hanya berdua saja. Banyak pembicaraan yang mereka lakukan, hingga akhirnya sampai pada topik perihal Kanaya besok.