Andra kembali setelah lima menit pergi mencari kantin terdekat.
"Minum dulu Keysa," tuturnya memberikan sebotol air putih.
Gadis itu terus menolaknya, suara pintu yang terbuka dari dalam ruangan tersebut, membuat mereka semua langsung terkejut.
"Dokter! Bibi saya selamat, 'kan? Sekarang dia sudah sadar?" Penuh harapan sembari kedua bola matanya yang berkaca-kaca, gadis itu tak berhenti menatap sampai lupa untuk mengedipkan mata. Melihat yang demikian, Andra sedikit merasakan sebuah rasa yang tidak biasanya dia alami.
"Apakah ini yang namanya cemburu? Seperti yang orang-orang sering alami saat mereka sedang jatuh cinta? Jika benar, apakah artinya aku sudah mulai membuka hati untuk Keysa? Dialah wanita yang aku cari selama ini?" batinnya seolah berdebat dengan hati dan isi pikirannya sendiri, mencoba menemukan jawaban yang tepat untuk memahami dirinya sendiri.
"Pasien meminta kalian semua untuk masuk ke dalam," jelasnya setelah itu tak lagi mengucapkan apapun.
