"Apa kamu akan membiarkan Anxel pergi sendiri?"
"Tidak." Jawaban singkat, dengan perlakukan yang sudah bisa dibaca oleh Keysa.
Lelaki itu semakin mempercepat langkahnya untuk menyusul ketertinggalan dengan Anxel. Tanpa mempedulikan kondisi tubuh yang sebenarnya juga tidak bisa dikatakan sebagai orang sehat.
"Jangan dipaksa, Andra!" Keysa yang berada di atas punggung lelaki itu memberontak karena takut terjatuh.
Napasnya terengah-engah. Anxel masih berjarak puluhan kaki dari tempatnya saat ini. Keduanya duduk mencoba menenangkan diri. Pandangan Keysa, tertuju pada sebuah gerobak yang entah bagaimana ceritanya bisa ada di tempat itu. Meski, sudah rusak dan tidak layak pakai, bukan berarti mereka tidak bisa melakukan perbaikan nantinya.
"Bagaimana kalau kita pakai ide yang aku pikirkan saat ini?" tanyanya.
"Boleh saja. Itu sangat bagus Keysa, kumpulkan bahan yang mungkin bisa bermanfaat dari tempat ini," suruh Andra.