Brakk!!
Tubuh Anxel terasa sangat sakit, sepertinya dia mendarat pada tempat yang salah. Sang istri, kini ada di atasnya menimpa tubuhnya, pantas saja jika tulangnya terasa patah semua. Dia mencoba membangunkan Amira, yang masih di luar kesadaran. Sembari melihat, tempat sekeliling mereka ini, tampaknya sangat asing.
"Sayang, tolong buka mata kamu. Kita ada di tempat yang sangat aneh, cepatlah," desaknya.
Amira masih berusaha mengumpulkan tenaganya. Kelopak mata hanya serasa berat untuk terbuka meski dia sudah bisa untuk mendengar apa yang suaminya katakan barusan.
"Amira, kamu bisa membunuhku jika terus begini. Berat badanmu bukan hanya satu orang saja ingat kamu juga sedang mengandung!" kesalnya kembali.
Akhirnya wanita itu berhasil menggerakkan tangannya yang kini sukses memegang kening. Terasa sangat pusing ketika dia bangun untuk pertama kalinya.
"Kita berada di mana sekarang?" Kalimat itu yang pertama kali dipertanyakan olehnya.