"Juna, sadarlah." Mencoba membangunkan, tapi tak ada reaksi sama sekali. Lelaki itu mengambil segelas air, menuangkan sedikit ke wajah lelaki itu, tanpa perasaan diharapkan dengan begitu akan berhasil.
"Pingsan apa tidur ini orang," kesalnya.
Sementara Diana, baru dipanggil saja sudah membuka matanya.
"Apa yang terjadi, di mana semua orang jahat tadi? Aku sungguh takut," rengeknya mendekap tubuh sendiri.
"Masuklah ke dalam kamar. Semua sudah aman."
"Biarkan aku yang mengurus Juna. Pergilah," ulang lelaki itu.
Diana dibawa oleh dua orang pembantu yang juga terduduk di sampingnya.
"Merepotkan." Lelaki itu langsung mengangkat tubuh Juna. Memasukkan ke dalam kamar, membanting tubuh lelaki tersebut dengan kasar. Hingga kedua matanya terbuka lebar tepat saat lelaki itu masih mendekatkan wajahnya.
"Aaaa!!!" Teriaknya berhasil membuat lelaki itu terpental, hingga terlalu cepat memundurkan langkahnya.