"Mobil sudah disiapkan bos. Kalian berdua bawa mereka keluar, usahakan jangan sampai ada yang curiga. Lakukan dengan cepat!" perintah lelaki dengan penutup wajah.
Juna sudah menyusun rencana untuk ini. Dirinya akan bersembunyi di balik pintu, ketika mendengar pembicaraan beberapa orang di depan ruangan tersebut.
"Biar aku membantunya."
"Jangan! Tetap di sana," cegah Juna.
"Pintu ini, kenapa terbuka? Jangan-jangan mereka kabur?" Lelaki itu mempercepat gerakannya membuka gagang pintu sekuat tenaga. Sebab, Juna sedikit menahannya dari dalam.
Lelaki itu sampai meminta bantuan kepada temannya yang satu.
Bughh!!
Begitu pintu terbuka sangat lebar hampir menjepit tubuh Juna, lelaki itu memukul tepat di bagian bahu dan sekitarnya secara berkali-kali, sampai preman tersebut jatuh pingsan. Juna sama sekali tak memperhatikan, bila ada yang lain. Dirinya hampir terkena pukulan, tapi Diana cepat menyahut kaleng bekas minuman yang tergeletak di sekitarnya.