"Masuk dapur cepat! Jangan lupa cuci kaki kalian di kamar mandi." Kalimat itu yang menyambut kedatangan Amira dan Anxel.
"Emangnya harus banget, ya? Dulu waktu papa meninggal, kayaknya gak kayak gini deh," jawab Amira.
"Jangan banyak protes, kalau dijelaskan pun, kamu gak bakalan paham karena ini kepercayaan orang jaman dulu, sekarang cepat laksanakan," suruhnya.
Mamanya masih menyiapkan beberapa makanan untuk besok, bersama orang-orang bayarannya. Semua ini tidak ada yang dipesan, murni masakan sendiri, karena mama Amira ingin suatu yang berbeda di acara pernikahan kali ini.
"Mama jam segini bukannya tidur masih aja kerja. Besok itu, Mama yang nikah, pengantin harusnya gak boleh ikut campur tangan kayak gini," omel Amira.
"Sedikit lagi selesai, bawel banget kamu ini," jawabnya acuh.
"Sepuluh menit, Amira mau masuk kamar bentar, kalau nanti Amira keluar dan Mama masih ada di sini, awas saja Amira laporkan ke Om Wisnu, biar kena marah," ancamnya.