Tampak seperti dunia baru. Saat Amira dan Anxel sampai, mereka seperti berada di tengah pasar yang penuh dengan kerumunan orang berlalu lalang, bahkan hampir saja Amira tertabrak karena mereka berjalan seperti tak memperhatikan arah sama sekali.
Amira berusaha meraih tangan Anxel, penuh perjuangan.
"Anxel! Kemari, jangan menjauh," pintanya.
"Amira!!" Lelaki itu berjuang agar tidak terbawa arus dari kerumunan. Jika itu terjadi, dia akan terpisah dengan istrinya.
"Aku harus bisa," lirihnya mendesak tubuh-tubuh yang menabraknya.
"Sedikit lagi! Bertahanlah, sayang!!" Ketika berteriak kekuatannya seolah meningkat, hingga Amira berhasil jatuh ke pelukannya.
"Kita harus keluar dari tempat ini. Secepatnya, sebelum tenagaku habis," ajak Anxel.
"Ke mana arahnya?" Mereka bagaikan buta jalan.
"Lurus saja, semoga ada jalan nanti," jawab Anxel.
"Pegang perutmu, jangan sampai bayi kita kenapa-kenapa."
