Amira menarik tangan sang suami, membawanya kembali.
"Kita mau ngapain sih, Amira?" kesal Anxel.
Mereka ada di depan jendela samping. Melihat sang pemilik rumah nampak sedang asiknya menikmati masakan tanpa mau berbagi, membuat Amira semakin geram dengannya.
"Lihat tuh, pelit! Padahal cuma minta dikit gak bakalan habis semua makanan. Rakus banget jadi orang," omelnya.
"Udahlah sayang, kamu mau makan ke restoran atau manapun aku turuti. Makanannya jauh lebih enak, daripada di sini." Percuma membujuk sampai mulutnya berbusa pun, namanya Amira jika bukan keinginan dari hatinya tentu tak akan mau menerima begitu saja.
Kebetulan ada seorang penjual mainan yang melintas kala itu. Amira langsung memanggilnya dan membeli ular mainan.
"Berapa, Pak?"
"Murah itu, kasih seratus ribu saja," jawabnya.
"Lah, gini doang kata murah?"
"Ini Pak, silahkan pergi." Anxel tak mau banyak bicara langsung mengeluarkan uang dari dalam dompetnya.