"Aku angkat telepon bentar, ya ...."
"Kenapa Anxel, gak biasanya loh, kamu hubungi aku kayak begini," ucapnya dengan keras, bahkan sia-sia dia menjauh dari Diana, jika suaranya saja bisa terdengar sampai ke depan.
"Kamu mau uang? Kebetulan ada proyek yang gak bisa aku pegang, kalau kamu mau bisa aku kenalkan ke orangnya nanti."
"Kenapa? Bukannya kamu sudah terbiasa pegang lebih dari satu proyek?"
"Masalahnya aku sedang ambil cuti. Pegang satu saja sekarang kewalahan, jadi aku pikir kalau bisa dikasih kamu, malah lebih untung, 'kan?"
"Benar juga, tapi gak bisa hari ini. Gimana kalau besok saja, soalnya aku baru keluar dari rumah sakit, dan sekarang juga kerjaan banyak banget," jawabnya.
"Kapanpun kamu siap, kabari saja."
"Pundi-pundi uang!" Juna melangkah dengan hati gembira.
Saat dia sampai, Diana sudah berdiri mengenakan barang pemberian darinya.
"Cocok banget buat kamu, gimana, suka gak?"