"Jadi, kamu dipecat?" Diana sudah menceritakan semuanya saat berada di dalam perjalanan bersama lelaki itu.
"Jangan sedih, kamu masih bisa tetap kerja."
"Benarkah? Bagaimana caranya?"
"Bahkan di tempat yang lebih bagus dari itu," jawabnya.
"Tapi, aku gak punya pengalaman apapun ...."
"Jangan khawatir, mulai besok kamu bisa kerja di kantorku, menjadi asisten pribadiku, gimana?"
Bagai mimpi kejatuhan bulan, ini rejeki nomplok untuk Diana.
"Tidak Juna, meski aku menginginkannya. Tapi, aku merasa tak pantas, takutnya karena kehadiranku justru usaha kamu jadi berantakan," tolaknya.
"Itu tidak akan terjadi. Aku bakalan suruh orang khusus buat mengajari kamu tentang semua hal yang akan kamu lakukan nanti," jelasnya dengan sabar.
Bahkan, Juna sama sekali tidak malu memperkerjakan wanita itu.
"Tapi, sebelum itu harus ada yang dirubah dari penampilan kamu." Baju dan semuanya, bahkan masih miliknya yang lama, persis seperti orang desa.
"Memalukan banget ya, Jun?"
