Lampu padam tiba-tiba. Membuat Anxel, menggerutu dalam hati.
"Sayang, kamu tunggu sini bentar ya, biar aku bicara sama pelayan restoran sini," pamitnya.
Rupanya, semua ini adalah ulah kekasih Andin, dengan segala kelicikannya. Lelaki itu segera berlari, menarik tangan Andin, agar pergi dari tempat tersebut.
"Mas, kamu ngapain sih, ada di sini? Aku mohon, jangan ganggu acara makan malam ini, kamu mau uang? Ini aku berikan semua, sekarang kamu pergi ya," suruhnya khawatir.
"Bisa-bisanya kamu mikir kayak gitu, aku juga punya hati. Tahu gini, gak usah aku selamatkan kamu, biar suamimu itu tahu hubungan kita yang sesungguhnya," kesal lelaki itu.
"Mas Anxel gak bakalan tahu, kalau kamu segera menyingkir dari hadapanku!"
"Kata siapa? Lebih baik sekarang kamu ikut denganku!"
Andin terus memberontak, dia tak percaya dengan ucapan kekasihnya barusan.