"Mas, kamu mau ke mana?"
"Aku sudah bilang ke Amira, untuk tidur di sana. Sekarang bukan cuma kamu saja, yang butuh perhatian dariku," jawabnya.
"Terus, kamu mau ninggalin aku sendirian di rumah gitu?"
"Satu hari denganmu lalu Amira. Bergantian, supaya adil," jelas lelaki itu.
Wajahnya terlihat sangat sumringah, meninggalkan Andin sendiri.
"Aku gak mau tidur sendirian lagi, kayak janda lagi, aku harus lakukan sesuatu."
"Aduh, sakit! Perutku terasa lagi," rintihnya.
"Sudahlah Andin, jangan beralasan. Aku harus pergi, jaga dirimu baik-baik di rumah." Anxel menepuk pundaknya lalu pergi.
Andin menghentakkan kakinya berkali-kali, sepertinya ini tak akan berhasil, Anxel nekat meninggalkan dirinya. Wanita itu justru masuk ke dalam mobil suaminya secara diam-diam, bersembunyi di belakang.
"Amira sayang, aku sudah berangkat dari rumah, tunggu aku ya ...."