Tiga orang itu menunggu hasil pemeriksaan. Setelah menunggu, akhirnya dokter mengakhiri proses pengecekannya.
"Bagiamana hasilnya, Dokter? Apa dia benar hamil?"
Dokter itu tampak membuka beberapa lembar kertas, di atas mejanya, setelah melihat semua kini dia mengambil keputusan.
"Selamat, ibu ini benar dinyatakan hamil," jawabnya.
DEG!!
Air mata tanpa sengaja keluar dari kelopak mata mamanya Anxel. Ternyata, putranya benar melakukan pengkhianatan kepada Amira.
"Baiklah, terima kasih, Dokter, kami permisi."
Anxel berlari mengejar kedua wanita itu. Sementara Andin, masih dalam lingkup kebingungan di tempatnya.
"Bagaimana bisa, aku hamil? Ini mustahil. Apa jangan-jangan, ini bukan anaknya Anxel? Iya, malam itu aku pernah tidur dengan seorang lelaki, selain Anxel. Tapi, bagus juga dengan begini aku bisa menikah dengannya, tanpa dia tahu kalau ini anak orang lain," gumamnya berbahagia.