"Neng yang sabar, ya. Neng Mauren pasti bisa ditemukan. Neng juga jangan takut sama tuan Seno, karena tuan Seno sudah benar-benar berubah. Ia bener-bener mencintai neng," oceh bi Nemi dengan logat bahasa kampungnya.
Naya meneteskan air mata mendengar itu, ia masih tak percaya dengan perubahan statusnya. Lantas ia memejamkan matanya karena tak ingin mendengar lebih lagi dari mulut bi Nemi. Melihat itu bi Nemi pun berhenti berbicara dan menyelesaikan tugasnya.
Beberapa pakaian baru untuk sudah siap di lemari yang ada di kamar itu. Saat penyelamatan Naya, bi Nemi segera berbelanja baju yang sudah siap pakai. Sebenarnya Naya enggan memakai baju itu, tapi bajunya yang dekil dan lusuh mengharuskannya berganti pakaian.
Di sisi lain Dito masih saja merasa cemas. Ia takut jika Seno tak berhasil menemukan Naya, dan jika kehilangan Naya ia akan benar-benar membenci hidupnya sendiri.