Rigel sangat tahu Leandra kenapa, bahkan tangan Leandra yang dingin pasti memiliki sebabnya. Tidak mungkin hanya kebetulan saja.
"Mungkin aku terlalu emosi saja."
"Enggak mungkin, aku tahu pasti ada yang terjadi tadi."
Saat itu Leandra menghela napasnya dan Rigel masih terus memandangi Leandra dengan tangan masih menggenggam tangan milik Leandra yang dingin tersebut.
"Ceritalah kalau sudah bisa, jangan dipaksakan."
Akhirnya Leandra menganggukkan kepalanya, ia hanya ingin diam dahulu saja. Saat ini yang paling terpenting ialah keselamatan putrinya, Aletta.
Tidak lama kemudian Dokter dari ruangan tersebut yang menangani Aletta pun keluar, Rigel dan Leandra segera menghampirinya.
"Bagaimana, Dokter? Aletta tidak apa-apa kan?" Leandra memborong pertanyaan pada Dokter yang baru saja keluar ruangan.
Dokter tersebut tersenyum, ia paham akan rasa kekhawatiran Leandra. Sebagai seorang Ibu pastilah tidak akan tenang jika kondisi anaknya sedang tidak baik-baik saja.