"Kamu jangan egois dong, Rigel," Leandra menatap Rigel karena Rigel memang pasti akan melarangnya untuk meninggalkan rumah tersebut.
"Siapa yang egois, kamu juga begitu."
"Hah? Kenapa bisa aku juga?" Leandra heran, ada apa dengan dirinya yang dianggap egois, padahal menurut Leandra hanya Rigel yang egois padanya, ia tidak seperti itu.
"Aku sudah mencintaimu sejak dulu dan setelah aku dapat hati kamu mau pergi, enggak akan aku biarkan Lea."
Leandra menghela napasnya, ia tersenyum namun tidak bisa lepas. Bagaimana bisa Rigel mengucapkan hal demikian.
Sejak itu pula Leandra semakin dibingungkan dengan keadaan yang ada. Satu sisi ia memang ingin terus bersama Rigel, namun di sisi lainnya ia juga ingin membuat Rigel bahagia sesuai yang Ibu Rigel katakan.
"Letakkan dulu semuanya, kita sudah lama enggak ngobrol berdua," Rigel menarik lengan Leandra dan duduk di atas tempat tidur untuk posisi yang paling nyaman.
"Cepat apa yang mau kamu bilang," ucap Leandra yang tidak sabaran.