Leandra keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan kesalnya. Bukan hanya kesal saja, tetapi ia juga heran mengapa ada peraturan seperti ini. Bukankah sangat mencurigakan. Leandra kembali ke ruangan kuliahnya, di sana ada Alcie dan Renza yang sudah menantikan Leandra sepertinya.
Wajah kesal Leandra memang tidak bisa disembunyikan olehnya. Kedua sahabatnnya itu jelas mampu mengenalinnya.
"Ada apa?" tanya Renza perlahan ketika Leandra sudah duduk beberapa saat diantara mereka.
Saat itu Leandra tidak langsung menjawabnya, ia masih mengatur napasnya juga detak jantungnya karena menahan emosi tersebut. Alcie dan Renza pun tidak menekannya dengan rentetan pertanyaan, mereka menunggu Leandra tenang dahulu.
"Aku disuruh pindah ke rumah sakit lain," akhirnya Leandra berbicara.
"Maksudnya pindah bagaimana?" tanya Alcie yang belum mengerti.
"Iya aku enggak boleh lanjut praktik dan profesinya di rumah sakit ini."