Leandra amat berterima kasih pada Anita yang memberi benda kesukaannya. Ia cukup lama menunggu Rigel di dalam ruangan tersebut hingga setelah lewat magrib sekitar pukul 7 malam Rigel baru benar-benar selesai bekerjanya.
Mereka berdua berjalan ke arah mobil tetapi Leandra segera berjalan kearah supir.
"Ngapain?" tanya Rigel dengan suara cukup parau.
"Aku saja yang bawa, kamu istirahat saja."
"Kenapa? Kamu khawatir?"
"Iya sudah, iya aku akui itu."
Rigel hanya tersenyum dan kini ia tidak memprotes apapun. Ia segera duduk di samping Leandra sebagai penumpang saja.
"Yakin kamu?"
"Memangnya aku ini enggak bisa apa bawa mobil kamu hmm?"
"Bukan begitu, tapi ini kan sudah malam, Lea."
"Bisa kok, kan sudah sering. Tengah malam pun aku bisa, kamu kayak baru kenal aku sehari saja," jawab Leandra yang kesal seolah diremehkan oleh Rigel. padahal saat itu Rigel hanya khawatir saja pada Leandra.
