"Diam deh kamu."
"Lah beneran kan?"
"Jangan ngerayu deh ya, aku masih cukup kesal sama kamu."
Rigel hanya berdeham seraya tersengum mengejek Leandra. Tidak lama kemudoan mereka sampai di rumah. Rigel dibantu Leandra membawa belanjaannya.
"Mau masak apa?"
"Masak yang bisa dicerna oleh perut."
Rigel menggelengkan kepalanya, tidak paham mengapa Leandra menjawab seperti itu. Kini ia hanya membiarkan Leandra berkarya saja di dapur.
Mungkin sekitar 1 jam lamanya, Leandra sudah siap dengan masakannya. Namun, sebelum makan malam ia membersihkan dirinya dahulu.
"Ayok," ajak Leandra pada Rigel yang berada di meja kerja yang ada di kamar tersebut.
"Mau ke mana?"
"Makan loh!"
"Iya, sebentar. Nanti aku ke sana."
Leandra berjalan dahulu menuju ruang makan, ia menyiapkan segalanya dan tak lama kemudian Rigel pun bersama Leandra di meja makan.
"Wah, kelihatannya memang enak dan bisa dicerna oleh perutku."
"Kamu ngejel aku?"
"Kan kamu yang bilang seperti itu tadi."