"Rigel ini edukasi namanya."
Rigel hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Dok, tapi apa setelah ini aku tetap bisa hamil?"
"Bisa, tapi itu tadi masalahnya cukup sulit, namun isnyaAllah bisa."
Leandra mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti apa yang diucapkan oleh Andre.
"Jadi apa rencana kalian setelah ini?" tanya Andre yang ikut duduk di sofa bersama Rigel.
"Pulang ke rumah."
Andre menggeleng-gelengkan kepalanya, mendengar jawaban Rigel yang singkat dan menyebalkan menurut Andre itu membuat emosinya juga memuncak.
"Lain kali kamu ajari juga suamimu ini kalau ngomong harus berekspresi yang bagus."
"Memangnya aku kenapa?"
"Terserahmu Rigel," Andre sudah malas berdebat dengan Rigel.
Setelah Leandra dirawat beberapa hari, akhirnya ia bisa bebas dari rumah sakit sebagai pasien bukan sebagai pekerjanya.
Leandra begitu senang sekali ketika ia terbebas dari aliran infus yang tidak lagi menghalangi gerak tangannya.
"Ah sakit itu menyusahkan sekali," ucap Leandra seorang diri.