Terhitung sudah hampir 1 bulan Leandra dan Rigel memeriksakan kesehatan mereka. Namun, sampai saat itu tidak kunjung juga diberi kepercayaan Tuhan untuk hamil.
Duduk bersama di taman belakang rumahnya, ditemani kopi panas dan pancake pisang membuat keduanya nyaman bercengkrama di sana.
Namun, akhir-akhir ini Leandra banyak sekali melamun. Tidak lain lagi yang ia pikirkan mengenai kehamilannya.
Padahal dulu ia tidak begitu inhin hamil cepat, sebab takut repot dan memang belum ada kesiapan apa pun. Tetapi, sekarang lebih terobsesi dengan kehamilan. Sepertinya ini faktor lingkungan yang memberikan tekanan padanya.
"Sepertinya sudah 1 bulan sejak kita ke dokter Andre kan?"
Rigel hanya bergumam singkat saja.
Terdengar suara lenguhan pasrah dari Leandra. Rigel pun menghela napasnya memandangi istrinya yang mengeluh.
"Its okay, Lea. Semuanya bertahap, kalau kamu begini tentunya akan stres dan itu mempengaruhi kesehatanmu."
