Hari-hari Leandra sudah dipenuhi dengan magang dan selalu berhubungan di rumah sakit. Kini baik Leandra dan Rigel pun sering bertemu di rumah sakit meskipun hanya sekedar curi-curi pandang saja.
"Berangkat bareng ya," ucap Leandra seraya meraih lengan Rigel yang masih merapikan kemejanya di depan cermin, tepatnya meja rias Leandra.
Rigel hanya berdeham saja, tidak menjawab dengan perkataan.
"Halah diem, pasti enggak mau."
Rigel menangkup wajah Leandra dengan kedua tangannya, ia memandanginya hingga membuat kedua pipi Leandra mengembung.
"Kan aku selalu menawarkan itu," dengan gemas Rigel seperti itu.
"Ya enggak megang muka aku juga dong."
Kini mereka berada di perjalanan berdua, pagi itu masih sangat sejuk sekali. Alam yang hijau memberikan udara yang sangat baik sekali.
"Pagi begini kantin pasti sudah buka kan?"
"Sudah, memang aku suruh buka pagi hari, hanya tengah malam saja tutupnya."
"Memang bagus sekali pelayanan kamu."