Usai makan malam mereka masih bercengkrama di sana.
"Taruhannya sudah selesai belum?"
"Tunggu aku bingung mau apa lagi."
"Tapi permintaan kamu ternyata begini."
"Memangnya kamu kira bagaimana?"
"Ya bakal ada yang aneh atau sengaja jahil."
"Enggak akan aneh-aneh, taruhan kamu juga bisa dikabulkan tapi bukan sekarang."
"Ke luar negeri itu maksud kamu?"
"Iya, bukannya itu kan?"
"Enggak usah, bercanda saja."
"Kapan-kapan kita bisa coba kayaknya."
"No, enggak usah, Bandung sudah lebih jauh dari lebih."
Rigel hanya tersenyum saja, Leandra membersihkan cucian piring kotor mereka. Namun, Rigel tetap membantunya sehingga terciptalah kerja sama yang efektif.
"Terima kasih," ucap Leandra dengan senyuman khasnya.
Saat itu waktu sudah cukup malam. Mereka siap untuk beristirahat. Mungkin bisa dikatakan jika saat ini mereka pillow talk. Mereka kerap seperti itu. Banyak hal yang bisa diceritakan.
"Besok mau ke mana?"
"Aku ke kampus, kumpul laporan dan persiapan magang."