"Apaan sih," gerutu Leandra yang sengaja kasar pada luka Rigel tersebut.
Terlihat Rigel nyengir karena ulah Leandra.
"Bersihkannya pelan-pelan supaya tidak timbul luka lain."
"Iya Pak Dokter."
Leandra fokus membersihkan lukanya kembali, setelahnya memberikan obat dan menutupnya kembali dengan perban yang rapi sesuai arahan Rigel.
"Terima kasih, Lea."
Leandra hanya berdeham dan mengembalikan peralatan tersebut lalu membuang beberapa kapas yang ada nida darahnya.
"Itu kamu sudah bisa kok, kenapa takut?"
"Takut salah saja, oh iya jadi anak itu gimana?"
"Sudah ditangani, aku suruh pindahkan ke ruangan VVIP, aku yang jadi walinya."
"Terus setelah dari situ bagaimana?"
"Ya mungkin tanya tinggalnya dan bantu dia sementara waktu."
Leandra mengangguk-anggulkan kepalanya.
Setelah itu mereka beristirahat karena hari sudah terlalu larut.