Rigel menghela napasnya. Ia duduk di dekat Ibu yang bersimpuh tersebut.
"Ibu tenang saja masalah biaya, rumah sakit ini memiliki keringanan untuk biaya operasi suami Ibu."
"Jadi suami saya tetap bisa dioperasi Dok?"
Rigel tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Ibu tersebut bersujud seraya menangis "Terima kasih ya Tuhan, Dokter terima kasih sekali ya."
"Sekarang pikirkan saja kesehatan Ibu dan tetap tenang ya, berdoa supaya operasinya lancar Bu."
Rigel berlalu dan keluar ruangan.
"Dokter Rigel," panggil perawat di belakang Rigel.
Rigel hanya berdeham.
"Biayanya bagaimana? Ini enggak murah Dok."
"Paham, kalian bilang di bagian adminitrasi untuk menghubungi pihak rumah sakit saja."
"Wah enggak berani dok, bukannya yang punya yayasan nanti marah?"
Rigel tertawa ringan. "Ya sudah saya saja yang bicara, kalian hanya perlu menyiapkan ruang operasi dan bersiap operasi ya."
"Baik Dok."
Rigel berlalu ke ruangannya untuk berganti pakaian.