"Jangan keras-keras, nanti dikira kita bertengkar."
"Emang lagi bertengkar, Rigel!"
"Oh."
Leandra mendengus kesal.
"Bisa enggak sih kulkas kamu itu simpan aja di rumah!"
"Aku enggak bawa kulkas."
"Terserah ah!"
"Yee marah."
Tak ada jawaban apapun dari Leandra, ia kesal. Kedua tangannya menyilang di depan dada.
Saat jalanan cukup lengang, Rigel mendahului kedua pasangan dengan pakaian terbuka tadi. Berada di depan lebih jauh.
"Kenapa kamu malah ngebut? Marah?"
"Kan kamu yang marah, aku mau mendahului pasangan tadi saja."
"Aku nggak paham."
"Ya karena mbak tadi kita begini, kamu jadi marah."
Leandra tertawa keras, ia merasa puas membuat Rigel seperti itu.
"Aku suka kalau kamu ketawa begitu."
"Semuanya saja kamu bilang suka."
"Iya memang adanya begitu."
Tak lama kemudian mereka sampai ke rumah, membawa beberapa belanjaan yang ia beli. Merapikannya dan mencuci tangan setelahnya.
"Aku enggak usah mandi ya?"
"Terserah kamu."
"Enggak maksa nyuruh mandi?"