Seluruh sudut rumah dipenuhi oleh kepanikan. Naraya yang paling panik sementara Renjana yang selalu dikatai kekanak-kanakan itu malah yang paling tenang.
Badan Poppy sudah melemas di dalam dekapan Naraya. Perempuan itu terus-menerus menangisi keadaan Poppy yang bisa dibilang cukup mengkhawatirkan. Sakha ikut sedih dan panik, pasalnya dia juga dekat dengan Poppy.
Renjana menelepon mobil beberapa saat yang lalu. Untungnya mobil cepat sampai ke rumah Naraya. Mungkin mereka, pada penjaga itu, menggunakan koneksi mereka untuk menyewa mobil di tempat paling terdekat dengan rumah Naraya.
Renjana langsung menoleh ketika mendengar suara klakson yang dibunyikan dua kali di depan teras. "Itu pasti mereka, Kak!" teriak Renjana diselingi perasaan lega.
Naraya yang sudah banjir air mata itu mengangguk dan berjalan cepat dengan Poppy yang kembali tidur di dalam pelukannya. Sakha dan Renjana menyusul di belakangnya.